Hingga keberangkatan pun masih ada banyak rintangan yang harus
dihadapi. Yah seperti kata Chitato, “Coz Life is never flat”. H-7 sebelum
departure, saya belum mendapat TRP (Temporary Residence Permit). Jadi, TRP itu
bentuknya kaya KTP sebagai bukti kalo kita memang bisa tinggal di suatu wilayah
dalam kurun waktu tertentu. Fungsi kaya Visa sih, tapi g tau juga kenapa milih
bikin TRP, dan alhasil membuat galau. Kegalauan ini dikarenakan ternyata host
university salah persepsi. Mereka berpikir bahwa saya membuat Visa sehingga
mereka berpikir durasi untuk asuransi sudah benar. (Jadi kalau membuat TRP itu,
ada banyak dokumen yang harus dibuktikan dan salah satunya adalah asuransi
selama kita di sana. Nah berhubung mau bikin TRP, seharusnya durasi asuransi
adalah satu bulan sebelum keberangkatan. Kata petugas di Slovenia sih mereka
baru mau memproses TRP pada saat tanggal yang sama yang tertera di asuransi,
misal 30 December. Mereka baru mau memproses tanggal 30 December. Walaupun
kalian sudah memasukkan aplikasi pada awal bulan Januari. G tau deh kenapa).
Alhasil, saya dan sekeluarga deg-degan setengah mati, Telepon ke kedubes India,
email ke host, coordinator scholarship, dll. Huahh, capek. Soalnya kalau sampe
belum datang hingga hari H, maka keberangkatan bakal diundur. G diundur aja
udah kelewatan satu hari Ospek, gimana kalau diundur. Begitulah dimulailah
pencarian saya, hingga suatu hari saya mendapat kabar bahwa TRP saya sudah
sampe di Jakarta hari Sabtu pagi (H-1). Langsung saya telpon DHL, dan kata
mereka bakal dikirim hari itu juga dan mungkin akan sampe jam 10 siang. Saya
pun berangkat ke kantor DHL dan sampe di
sana katanya mundur jam 2 siang. Beberapa jam kemudian, katanya belum sape.
Telpon lah ibu saya ke kantor DHL Pusat dan mereka jawam ,” waduh engga dikirim
sama Kami itu bu siang ini. Kemungkinan baru datang senen siang”. Langsung lah,
dimarah2 in tu petugas sama ibu saya. Gilak aja, katanya jam 10 pagi, eh mundur
jam 2 siang, bla, bla. Akhirnya dengan segenap rasa dan suka duka, ternyata
petugas tadi salah menafsirkan data pengiriman *nggok. Dan setelah menunggu
penantian yang panjang, akhirnya TRP saya pun sampe di Solo jam set 8 malam (18
jam sebelum keberangkatn) . Huaaah. Segera setelah itu saya packing dan bla
bla.
|
TRP (Temporary Residence Permit) yang cuma diliahat sekilas sama petugas bandara :/ |
|
Packing (ada timbangan buat ngukur kira-kira bakal overweight kaga,soalnya cuma 20 kilos) |
No comments:
Post a Comment